Batu Kecubung,
Batu Kecubung, yang merupakan batu setengah permata ini tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, baik yang faham maupun yang tidak faham tentang batu permata. Ibaratnya yang namanya kecubung ini sudah menusantara dikenal masyarakat dalam pelukan mitos bahwa kecubung memiliki khasiat yang berupa pengasihan-asmara. Saking seringnya masyarakat ini tahu tentang kecubung, sampai-sampai muncul pendapat bahwa batu ini hanya ada di Indonesia (Kalimantan, Pacitan, dan Garut). Sebenarnya tidak demikian…Batu kecubung banyak ditemukan juga di manca Negara seperti Brazil, Canada, India, Russia, Madagascar, Namibia, Sri Lanka dan Amerika (Colorado, Georgia, Montana, North Carolina, Pennsylvania, Rhode Island, Virginia). Bahkan Kecubung menjadi lambang Batu Permata dari negara bagian South Carolina-USA (US State Gemstone of South Carolina) dan dari negara bagian Ontario-Canada (Canadian State Gemstone of Ontario, Canada). Di manca Negara atau di dunia internasional Batu Kecubung disebut juga sebagai Amethyst.
Kecubung atau Amethyst memiliki warna dasar ungu, dan merupakan batu mineral “supercomposite” yang terdiri daripada “lamella” seperti belang yang berselang diantara bagian kanan dengan kiri. Struktur ini diakibatkan karena tekanan mekanikal dalam lapisan bumi selama berjuta tahun. Hasilnya, kecubung atau amethyst mempunyai corak seakan-akan cap jari (berbelang-belang). Selain itu, corak di dalam batu amethyst juga terjadi karena hilangannya air (H2O) dalam mineralnya karena tekanan dalam waktu yang sangat lama. Tapi ada juga kecubung yang tidak bercorak dan membentuk kristal bening. Ditinjau dai kekerasannya, Kecubung atau Amethyst mempunyai kekerasan 7 pada skala Mohs. Sehingga Kecubung atau Amethyst sering disebut sebagai Batu Mulia atau permata kelas II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar